Niagara: 10 Syarat Untuk Menemukan Cinta Sejati dan Soulmatemu................

Rabu, 30 Juni 2010

10 Syarat Untuk Menemukan Cinta Sejati dan Soulmatemu................

Ada 10 syarat penting yang harus kamu ketahui tentang menemukan cinta sejati dan mengenali soulmate kamu yang mungkin berada tak jauh dari kamu tetapi kamu tidak menyadarinya. Kesepuluh syarat tersebut adalah :



1.

Si dia memberi dorongan dalam tujuan usaha maupun kegiatan-kegiatan yang kamu lakukan. Si dia harus mampu mengikuti langkah hidup kamu bukannya mengalihkannya dalam langkahnya. Dia juga harus mampu mendengarkan dan mengerti akan kemauan , perasaan, hasrat serta ketertarikan kamu akan sesuatu.



2.

Kamu juga harus dapat memberi dorongan dalam keinginan, cita-cita maupun ketertarikannya terhadap suatu kegiatan. Kamu harus dapat menghargai emosi dan perhatiannya terhadap sesuatu yang mungkin kamu tidak sukai. Selain itu, kamu juga harus dapat menjadi seorang pendengar yang penuh perhatian atas segala curahan hatinya.



3.

Si Dia mencintai kamu apa adanya ; bukan karena uang atau sesuatu yang kamu miliki. Hal ini bukan sekadar kata-kata tapi dapat terwujud dalam sikap yang nyata dalam keseharian hubungan kamu.



4.

Si Dia tak berkeberatan untuk menemui keluarga kamu dan sebaliknya. Selain itu, si Dia juga dapat hidup seiring dengan keluarga kamu tanpa adanya konflik yang berarti.



5.

Si Dia memiliki iman kepercayaan yang sama dengan kamu. Hal ini menjadi penting karena diperlukan satu pandangan , tujuan hidup dan perasaan dalam satu Tuhan yang dipercaya untuk membina hubungan percintaan yang erat.



6.

Besarnya keinginan si Dia untuk bersama kamu sama besar dengan keinginannya untuk bersama dengan teman dan keluarganya. Keinginan ini haruslah sama dan bukannya lebih karena dengan begitu kamu adalah sama pentingnya dengan keluarga dan teman-temannya.



7.

Kamu dan si Dia memiliki perasaan yang sama serta komitmen yang sama dalam menjalin hubungan. Selain itu ,kamu selalu merasa nyaman untuk berbagi perasaan dengannya begitu pula sebaliknya



8.

Kamu dan si Dia selalu menyediakan waktu untuk dapat bersama walaupun begitu banyak pekerjaan maupun tugas yang harus dikerjakan. Harus diingat bahwa terlalu berkonsentrasi dalam pekerjaan ataupun studi kamu dapat menjadi pemecah hubungan kamu dengan si Dia tanpa kamu sadari.



9.

Harta dan uang tidaklah lebih penting dari cinta. Walaupun semua orang menginginkan hal-hal yang baik dalam hidupnya namun si Dia tidak akan menomor satukan kedua hal tersebut.



10.

Si Dia mampu menempatkan kamu didepan kepentingan dirinya sendiri. Jika si Dia dapat melakukan banyak hal untuk kamu, mengorbankan waktu bersama dengan teman dan kerabatnya demi kamu , dan memberikan banyak hal yang bermakna dalam hidup kamu maka kamu telah menemukan cinta sejati kamu dan belahan jiwa kamu.



Konflik dalam percintaan : haruskah kamu hadapi atau menjauh ?




Sudah menjadi hal yang alamiah bagi seseorang untuk memilih antara menghadapi permasalahan atau menghindarinya. Hal ini disebabkan oleh insting dasar yang kita miliki pada saat kita ada dalam situasi berbahaya yang akan mengancam hidup seperti pada saat kita akan diserang oleh binatang buas seperti harimau. Kita memiliki 2 pilihan yaitu : a. menghadapi harimau tersebut apapun akibatnya atau b. menghindarinya dengan mengambil langkah seribu. Begitu pula dengan pada saat kita sedang menghadapi masalah dalam hidup khususnya dalam konflik percintaan.



Bila kita sedang dihadapkan pada konflik percintaan , kita harus betul-betul mampu menguasai pikiran kita untuk menghadapi situasi tersebut secara rasional dan penuh cinta. Tentunya dapat dimakumi bila kita merasa takut dan kita seringkali bertindak secara otomatis / diluar kendali tetapi kita harus mampu meredam semua bentuk gejolak emosi yang ditimbulkan oleh konflik yang ada. Pada akhirnya kita akan memilih satu dari 2 pilihan yang ada dengan tujuan menyelesaikan konflik yang ada tersebut.



Rasa takut yang ada pada diri kita secara tidak kita sadari dapat mendorong kita untuk menghadapi konflik secara terbuka ataupun menghindarinya. Rasa takut akan kehilangan seseorang yang kita cintai, mendapatkan penolakan , ditinggalkan oleh pacar ataupun kehilangan kontrol atas orang yang kita cintai dapat memicu kita untuk melakukan apapun juga demi penyelesaian. Perlu kita ingat bahwa rasa takut yang ada pada diri kita akan memberi respon yang berbeda (baik perkataan maupun sikap ) pada situasi konflik yang sama. Jadi yang perlu kita kuasai terlebih dahulu adalah rasa takut tersebut dan barulah kita dapat menentukan cara penyelesaian konflik percintaan tersebut.



Ada 2 solusi dasar atas konflik percintaan yang dapat kita gunakan dan diharapkan pada kedua solusi tersebut dapat memberikan penyelesaian yang baik atas ketegangan hubungan yang ada.



1. Menjauhlah dari arena konflik kira-kira 15 menit dan cobalah untuk menenangkan diri. Dengan melakukan hal ini, kita akan dapat berpikir lebih tenang dan dapat menganalisa permasalahan lebih mendalam. Dalam proses penenangan diri ini, kita harus dapat menghilangkan kemarahan kita, menghilangkan tuduhan atas dirinya , mengangkat sifat defensif kita atas kritik ataupun komentar darinya. Bila kita sudah tahu apa yang menjadi sumber permasalahan dan tahu langkah apa yang akan kita ambil , barulah kita kembali ke pasangan/ pacar kita untuk membicarakannya lagi.



2. Mengurangi ataupun menghilangkan rasa takut akan hasil akhir dari penyelesaian atas konflik percintaan yang kita sedang hadapi. Bila kita dapat melakukannya , maka kita akan dapat menilai diri kita lebih berharga dari harapan pasangan kita untuk mengartikan arti cinta dan diri kita sendiri. Dengan begitu, kita akan lebih menghargai perasaan dan kepentingan kita sendiri dan mengurangi rasa ketergantungan atas pasangan kita. Jadi semakin sedikit kita merasa takut akan penolakan ataupun pemutusan hubungan yang mungkin dilakukan pasangan kita, kita akan semakin tenang dalam menyelesaikan konflik yang ada .



Sebagai satu kesimpulan akhir dan sumbang saran , suatu penyelesaian konflik masalah percintaan akan berakhir dengan baik jika kita dapat menghadapinya dengan tenang dan tanpa rasa takut serta kita dapat membuka hati untuk menerima kritikan keras ataupun komentar yang pedas yang datang pada kita tanpa perlu bersikap terlalu defensif ataupun berbalik menyerang dengan tuduhan yang tak beralasan.



Manakah yang kamu pilih : Hidup dalam kemapanan atau hidup dalam kedinamisan ?

Manusia terlahir dengan keinginan yang tak pernah terpuaskan. Kekayaan , ketenaran dan kebahagiaan yang ingin diperoleh tak memiliki batasan yang jelas sehingga manusia terus berusaha dan berusaha untuk memperoleh sesuatu yang lebih dari apa yang telah dimiliki sekarang. Tapi seringkali keinginan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik ternina-bobokan oleh kemapanan yang hanya mencapai taraf "cukup" atau "mencukupi". Gaji yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan status jabatan yang cukup disegani membuat kamu enggan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih baik dari kondisi sekarang.

Tak dipungkiri bahwa kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai resiko yang lebih tinggi dan mungkin berdampak lebih buruk terhadap kehidupan yang sekarang sedang kamu jalani. Sebagai contoh jika kamu berniat untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi tentunya kamu telah siap dengan semua konsekuensinya seperti jam kerja yang lebih panjang , job description yang lebih banyak ataupun tanggung jawab yang lebih berat. Tapi konsekuensi yang harus dihadapi inilah yang akan menjadi cambuk bagi kamu untuk mampu memperoleh kehidupan yang jauh lebih berarti dari sekedar kata cukup. Kamu juga akan sangat merasakan kedinamisan dalam hidup ini dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik lagi.

Sebagai bahan renungan kamu dapat coba menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :

1. Apakah saya merasa nyaman dengan kondisi hidup ( karir, pendidikan dan keluarga ) yang sekarang ?

2. Apakah saya memiliki obsesi yang belum terrealisir dengan sangat memuaskan ?

3. Pernahkah saya mendambakan pekerjaan atasan /pimpinan saya serta mampu melakukannya lebih baik dari mereka ?

4. Pernakah saya mencoba untuk mengambil kesempatan promosi jabatan ataupun pekerjaan lain ?

5. Adakah keinginan saya untuk memperoleh gaji yang lebih besar dari gaji sekarang ?

6. Inginkah saya untuk memiliki kendaraan pribadi yang lebih baik dari yang sekarang saya miliki ?

7. Apakah saya sudah merasa bahagia atau cukup bahagia dengan kehidupan yang saya jalani sekarang ?

8. Adakah time limit ( batasan waktu ) yang saya tetapkan untuk setiap event dalam hidup saya ( waktu kuliah , bekerja , menikah , dan memiliki keturunan ) ?

9. Pernahkah teman saya / kerabat yang mengomentari pekerjaan , keluarga maupun kesehatan saya dan memberikan masukan ?

10. Apakah saya selalu bersyukur pada Tuhan atas segala pencapaian hidup yang telah saya peroleh ?

Pertanyaan-pertanyaan diatas tentunya akan dapat mengarahkan kamu pada pilihan atas kehidupan yang kamu inginkan. Jika kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah tanpa adanya keraguan , maka kamu tidak perlu takut akan tujuan hidup yang akan kamu pilih. Pilihan-pilihan tersebut adalah antara hidup dalam suatu kemapanan atau hidup dalam kedinamisan berikut dengan semua konsekuensi yang harus kamu hadapi dengan menegakkan kepala tanpa harus membusungkan dada

Artikel Terkait Lainnya Seputar:



2 komentar: